Family is the ultimate teamwork. Keluarga adalah bentuk kerjasama paling tinggi. Dan kekompakan adalah kekuatan utama dalam keluarga. Bahkan, orang bijak berkata, kepala keluarga baru bisa dikatakan sukses jika ia mampu membuat keluarganya kompak.
Kunci kekompakan dalam keluarga terletak pada kekompakan kepala keluarga dan manajernya, suami dan istri, dalam sebuah sistem yang dibuat oleh kepala keluarga.
Mendidik anak kita agar menjadi suami dan istri yang baik dapat dimulai dari menciptakan kultur kerjasama dari keluarga kita sendiri, sehingga anak-anak kita bisa meneladani dan menerapkannya pada keluarganya kelak.
Selenggarakan “rapat keluarga” minimal sebulan sekali untuk membahas target keluarga secara umum, target pribadi setiap anggota keluarga, pencapaian yang sudah diperoleh, evaluasi menyeluruh baik dari sisi spiritual, intelektual, sikap, dan target pribadi setiap anggota keluarga, serta memberikan dukungan dan apresiasi terhadap anggota keluarga yang berhak mendapatkannya.
Buat project bersama dan bicarakan dalam rapat keluarga. Misalnya, project memilah sampah. Tentukan siapa kepala project, seluruh anggota keluarga bekerjasama menyukseskan project bersama tersebut. Evaluasi setiap sebulan sekali mengenai keberjalanan project tersebut, misalnya
Apakah di rumah Ayah Bunda ada pembagian tugas harian? Membagi tugas harian adalah cara paling mudah menerapkan konsep kerjasama dalam keluarga. Ayah Bunda boleh menuliskan pekerjaan-pekerjaan rumah yang harus di selesaikan bersama.
Rapat keluarga juga untuk bermusyawarah dan menentukan pekerjaan apa menjadi tanggungjawab siapa. Biarkan anak-anak memilih pekerjaan apa yang akan diambil dan biarkan ia bertanggungjawab terhadap pilihannya. Pada prakteknya nanti, mungkin si kakak berhalangan. Disinilah letak kerjasamanya, ketika si kakak mendelegasikan tugas kepada adik dengan bicara baik-baik, dan si adik rela membantu kakak yang sedang berhalangan.
Ajarkan anak kita untuk saling membantu dan menawarkan bantuan jika melihat anggota keluarga lainnya sedang kesulitan, kakak membantu adik mengerjakan PR, adik membantu tugas harian kakak menyiram bunga, ayah membantu bunda mencuci baju, bunda membantu ayah mencuci mobil.
Dengan membiasakan anak bekerjasama, anak tidak segan membantu pasangannya saat pasangannya sedang berhalangan mengerjakan tugasnya.
Sumber :
No comments:
Post a Comment